TEGANGAN
Kita lanjuta kembali materi Fisika SMP Kelas 9 tentang Pengukuran Tegangan Listrik. Kamu
sudah mengetahui bahwa alat ukur lsitrik yang cukup penitng, selain
amperemeter, adalah voltmeter. Amperemeter digunakan untuk mengetahui
kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Adapun, voltmeter
digunakan untuk mengukur beda potensial. Misalnya beda potensial antara
kutub-kutub baterai atau beda potensial di dua titik suatu rangkaian
listrik.
Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel. Maksudnya, terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihubungkan dengan kutub positif batu baterai. Adapun kutub negative voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif batu baterai. Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada pengukuran gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.
Perbedaan antara besarnya GGL dengan tegangan jepit menimbulkan adanya kerugian tegangan. Baterai atau sumber arus listrik lainnya memiliki hambatan dalam. Dalam suatu rangkaian, hambatan dalam (r) selalu tersusun seri dengan hambatan luar (R).
Hambatan dalam
Berdasarkan gambar, rumus Hukum Ohm dapat ditulis sebagai berikut.Etotal = E1 + E2 +…+En = nE
rtotal = r1 + r2 +…rn = nr
Sehingga Untuk beberapa elemen yang dipasang secara paralel berlaku
Etotal = E1 = E2 = En = E
Sehingga
Keberadaan hambatan dalam itulah yang menyebabkan menyebabkan kerugian tegangan. Kerugian tegangan dilambangkan dengan U satuannya volt. Hubungan antara GGL, tegangan jepit, dan kerugian tegangan dirumuskan.
E = V + Udengan:
E = gaya gerak listrik satuannya volt (V)
V = tegangan jepit satuannya volt (V)
U = kerugian tegangan satuannya volt (V)
Contoh Soal :
Dua baterai masing 1,5 V dengan hambatan dalam 0,5 Ω dihubungkan ke hambatan 14 Ω . Berapakah tegangan jepitnya jika kedua baterai dipasang seri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar